Selasa, 27 November 2012

Analisis Regresi Linear Sederhana

Huhu kebayang nggak pelajaran S1 diulang lagi disini dan ternyata gw LUPA berattt...Alhasil browsing sana sini dan ketemu deh teori2nya.
Hari ini tugas dari dosen gampang banget..tentang Analisis Regresi,gimana cara kita mengintepretasikan hasil output analisis yang dilakukan oleh teman kita : SPSS :)
oke deh..ini contoh case nya ya :

Berikut ini hasil penelitian tentang pengaruh biaya iklan terhadap volume penjualan pada perusahaan PT PPM. Dengan ini di dapat variabel dependen (Y) adalah volume penjualan dan variabel independen (X) adalah biaya iklan. Saya menganalisis dengan bantuan program SPSS dengan alat analisis regresi linear sederhana. Data penelitian untuk sepuluh tahun ini adalah sebagai berikut:

Tabel Data Penelitian
Tahun
Penjualan
Iklan
1
44
9
2
45
11
3
46
12
4
43
10
5
47
15
6
50
17
7
53
19
8
56
21
9
60
23
10
58
17


Data SPSS :
1. Descriptive Statistics


Mean
Std. Deviation
N
penjualan
50,20
6,179
10
iklan
15,40
4,812
10

2. Correlations

 

 

 



penjualan
iklan
Pearson Correlation
penjualan
1,000
,920
iklan
,920
1,000
Sig. (1-tailed)
penjualan
.
,000
iklan
,000
.
N
penjualan
10
10
iklan
10
10
Analisis output pertama dan kedua:
a.       Rata- rata tingkat penjualan (dengan jumlah data 10 tahun) adalah 50,20 dengan standar deviasi sebesar 6,179.
b.      Rata- rata jumlah belanja iklan perusahaan (dengan jumlah data 10 tahun) adalah 15,40 dengan standar deviasi sebesar 4,812.
c.       Besar hubungan antara dua variabel ditunjukkan dengan koefisien korelasi 0,920. Hal ini menunjukkan hubungan yang sangat erat (mendekati 1) di antara penjualan dengan iklan. Arah hubungan positif (tidak ada tanda negative) menunjukkan semakin tinggi jumlah penayangan iklan maka volume penjualan pun semakin meningkat.
d.      Tingkat signifikansi koefisien korelasi satu sisi dari output (diukur dari probabilitas) menghasilkan angka 0,000. Oleh karena probabilitas jauh di bawah 0,05 maka korelasi antara iklan dengan volume penjualan sangat nyata.

3. Variables Entered/Removed(b)

Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
Belanja Iklan Perusahaan(a)
.
Enter
a  All requested variables entered.
b  Dependent Variable: Penjualan Perusahaan



4. Model Summary

Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
,920(a)
,846
,827
2,568
a  Predictors: (Constant), Belanja Iklan Perusahaan


Analisis output ketiga dan keempat :
a.    Tabel ketiga menunjukkan variabel yang dimasukkan adalah belanja iklan perusahaan dan tidak ada variabel yang dikeluarkan. Hal ini disebabkan metode yang dipakai adalah single step (enter) dan bukannya stepwise.
b.    Angka R square adalah 0,846. R square bisa disebut koefisien determinasi, yang dalam hal ini berarti 84,6% dari variabel penjualan perusahaan dapat dijelaskan oleh belanja iklan perusahaan. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab- sebab lain. R square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angkanya maka semakin lemah hubungan kedua variabel.
c.    Standard Error of Estimate adalah 2,568. Pada analisis sebelumnya, standar deviasi adalah 4,812 yang lebih besar dari standar eror estimate yang hanya 2,568. Oleh karena lebih kecil dari standar deviasi belanja iklan, maka model regresi lebih bagus dalam bertindak sebagai predictor belanja iklan perusahaan daripada rata- rata belanja iklan itu sendiri.


5. ANOVA(b)

 

 

Model

Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
290,856
1
290,856
44,116
,000(a)
Residual
52,744
8
6,593


Total
343,600
9



a  Predictors: (Constant), Belanja Iklan Perusahaan
b  Dependent Variable: Penjualan Perusahaan

6. Coefficients(a)

  

  
 

Model

Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
32,007
2,857

11,203
,000
Belanja Iklan Perusahaan
1,181
,178
,920
6,642
,000
a  Dependent Variable: Penjualan Perusahaan


Analisis output kelima dan keenam :
a.    Dari uji ANOVA, didapat F hitung adalah 44,116 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi tingkat penjualan perusahaan.
b.    Table selanjutnya menggambarkan persamaan regresi :
Y = a + bx + e
Y = 32,007+ 1,181X + 2,857;
Y = tingkat penjualan perusahaan
X = belanja iklan perusahaan
·      Konstansta sebesar 32,007 menyatakan bahwa jika tidak ada belanja iklan perusahaan maka penjualan perusahaan sebesar 32,007.
·      Koefisien regresi sebesar 1,181 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan belanja iklan perusahaan akan meningkatkan penjualan sebesar 1,181 begitupula sebaliknya. Jadi tanda + menyatakan arah hubungan yang searah, yaitu kenaikan atau penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan/penurunan variabel dependen (Y). Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara harga belanja iklan dengan penjualan perusahaan, semakin naik harga belanja iklan maka semakin meningkat penjualan perusahaan.
·      Standard error sebesar 2,568 menunjukkan data forecasting yang diberikan hanya akan mengalami penyimpangan sebesar 2,568 dari skala 1. Semakin kecil angka standar eror nya maka kemungkinan penyimpangannya juga akan semakin kecil, artinya data forecasting yang diberikan akan semakin akurat.

c.    Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (penjualan perusahaan).
Hipotesis :
H0 = koefisien regresi tidak signifikan
H1 = koefisien regresi signifikan

Pengambilan keputusan : dengan membandingkan statistic hitung dengan table.
Jika statistic t hitung < statistic t table, H0 diterima.
Jika statistic t hitung > statistic t table, H0 ditolak.
Apabila H0 ditolak, maka variabel bebas X tersebut memiliki kontribusi yang signifikan terhadap variabel terikat Y.
Mencari statistic t hitung dari table output di atas terlihat bahwa t hitung (tertulis t) adalah 6,642. Prosedur mencari statistic table dengan criteria :
·      Tingkat signifikansi (α) = 5% untuk uji dua sisi.
·      Df = jumlah data -2 atau 10-2 = 8
·      Uji dilakukan dua sisi, karena ingin mengetahui signifikan tidaknya koefisien korelasi regresi, dan bukan mencari “lebih kecil” atau “lebih besar”.
·      Untuk table dua sisi di dapat angka 2,306
Keputusan : oleh karena statistic hitung > statistic table (6,642 > 2,306) maka H0 ditolak. artinya bahwa ada pengaruh secara signifikan antara belanja iklan perusahaan dengan volume penjualan perusahaan. Jadi dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa belanja iklan perusahaan berpengaruh terhadap penjualan perusahaan PT PPM.

Berdasarkan probabilitas :
Jika probabilitas > 0,05 H0 diterima ; dan sebaliknya.
Terlihat pada kolom sig adalah 0,000 atau probabilitas jauh di bawah 0,05. Dengan demikian H0 ditolak atau koefisien regresi signifikan, atau belanja iklan perusahaan benar- benar berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan perusahaan.

Rekomendasi :
Untuk forecasting penjualan di tahun-tahun mendatang, PT PPM boleh saja meningkatkan belanja iklan perusahaannya karena dapat meningkatkan volume penjualan perusahaan. Namun hal ini tentunya harus terkontrol yang baik.

Gimana gimana? lumayan berguna kan?? met sinauuu readers !!